Setelah pagi menyambut dengan terbit fajar
Aku bergegas untuk pergi pertama kali
Hari ini sabtu hari yang bersahabat untuk dinikmati
Tepat suasana sekolah yang membuat bahagia yang majemuk
Aku menginggat puisi pendek bernada sumbang
Yang tak pernah tercium aroma manis yang menghasilkan romantis.
Senandung kata sangat pasif dan basi membuat mata tak terhibur dan hati tak tersentuh
Tepat siang itu rasa salah yang paling aku takutkan dan gugup
Dari belakang aku memandang dan ingin menyapa
Namun lebih baik diam sambil memandang dalam tenang..
" Selamat puisi kamu bagus" kata najwa sambil menoleh kebelakang
" Bagus ? kataku sambil terkejut"
" iya, puisi kamu tidak romantis.."
" bukanya itu tidak bagus ?.. jawabku"
" Tidak puisi kamu menenangkan seperti hujan yang turun kemarin"
" Seperti itu ?"
"iya kata kata dalam puisi kamu sunyi dan tidak berisik"
" bisa seperti itu?"
" bisa karena hanya aku yang membacanya"
" lalu puisi aku kamu simpan?"
" tidake5, puisi kamu hanya sementara jadi tidak akan kusimpan "
" lebih baik kamu simpan kalau kamu menyukainya " kata aku
" tidak aku tidak akan menyimpanya sekalipun kamu memintanya"
"kenapa ?"
" semuanya sementara ada yang lebih bagus dari sementar yaitu selamanya"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar